Jujur, adalah sikap pribadi. Jujur diekspresikan dengan kata-kata
atau sikap yang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Tidak ditutupi
atau bahkan tidak menipu. Jujur adalah energi positif. Menyatakan
sesuatu dengan langsung, spontan, lugas, apa adanya akan menghemat waktu
dan energi.
alasan kenapa perlu jujur adalah terhindar dari masalah-masalah:
kemungkinan terjadi kesalahpahaman
kemungkinan menghindar secara emosional
kemungkinan menyakiti perasaan orang lain yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan
kemungkinan membuang-buang waktu dan energi mental dengan percuma
Setiap manusia pasti pernah merasakan atau terlibat dengan hal yang
berkaitan dengan kejujuran ini. Pernah merasa dibohongi, pernah
menemukan kejujuran, bahkan mungkin pernah melakukan kebohongan atau
berlaku jujur. Dari semua pengalaman yang mungkin itu, setiap manusia
tentu tahu bagaimana rasanya. Rasa ketika tahu dibohongi, rasa ketika
menemukan sebuah kejujuran. Berbagai rasa, sulit untuk diungkapkan, tapi
jujurlah.. apa yang menjadi pilihan ? jujur atau tidak jujur ?
Untuk berlaku jujur, itu tidak mudah. Ada rasa malu, takut, marah atau
gengsi. Tapi, energi besar yang diperlukan untuk jujur hanya sesaat.
Setelah itu, energi besar lainnya akan segera didapat. Apa itu ?
pemahaman, pengertian, penghargaan, penghormatan, kasih sayang dan
cinta. Semua energi besar itu akan semakin kuat dan sejati dengan
suntikan kejujuran.
Rasululloh bersabda, “Hendaklah kamu sekalian berbuat jujur. Sebab
kejujuran membimbing kearah kebajikan. Dan kebajikan membimbing kearah
syurga. Tiada henti-hentinya seseorang berbuat jujur dan
bersungguh-sungguh dalam melakukan kejujuran sehingga dia ditulis disisi
Allah sebagai orang jujur. Dan hindarilah perbuatan dusta. Sebab dusta
membimbing kearah kejelekan. Dan kejelekan membimbing kearah neraka.
Tiada henti-hentinya seseorang berbuat dusta dan bersungguh-sungguh
dalam melakukan dusta sehingga dia ditulis disisi Allah sebagai
pendusta” (HR. Bukhari Muslim)
Kejujuran adalah harga mati. Jika kejujuran hilang dari muka bumi,
maka peradaban dunia tidak akan lagi bersahabat dengan manusia.
Kepalsuan seorang penguasa dalam berjanji dan curang dalam mengelola
negara akan menimbulkan kesusahan masal pada rakyatnya. Kepalsuan
seorang karyawan untuk memperoleh keuntungan ‘haram’ dan menjilat
pimpinan demi perlakuan yang lebih baik, cepat atau lambat itu akan
membuat kehancuran perusahaan. Kebohongan seorang istri kepada suami
dalam mengurus rumah tangga akan bermuara pada jauhnya iklim sakinah
dalam keluarga, begitupun sebaliknya. Kejujuran antara suami, istri dan
anak akan membuat ketentraman dan keberkahan, karena Allah Ta’ala akan
selalu menaungi keluarga hamba-Nya yang jujur.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa
menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.” (QS.33:70-71)
Kejujuran bukanlah suatu kelebihan tetapi sebuah kewajiban. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar